Membatasi Rizqi Allah dalam Doa
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Terkadang karena benci dan tidak suka, kita berdoa memohon kepada Allah agar tidak memberikan keberkahan dan rizkinya bagi orang yang tidak kita sukai. Bahkan hal ini tidak hanya dilakukan manusia biasa, sampai dilakukan oleh seorang nabi.
Ketika Ibrahim berdoa memohon keberkahan kepada Allah untuk kota Mekah, beliau memohon agar penduduk Mekah diberikan buah-buahan khusus bagi mereka yang beriman saja. Namun doa Ibrahim Allah luruskan, bahwa Allah juga akan memberikan keberkahan itu kepada orang kafir, namun terbatas usianya ketika hidup di dunia.
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Ingatlah, ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali”. (QS. Al-Baqarah: 126)
Pernyataan: “Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka” merupakan koreksi dari Allah untuk doa Ibrahim, yang memohon agar keberkahan itu hanya diberikan orang yang beriman saja.
Anda bisa perhatikan, doa Ibrahim hanyalah membatasi orang kafir agar tidak mendapatkan rizki dan keberkahan dari Allah. Anda bisa bayangkan, bagaimana dengan orang yang memohon agar temannya yang muslim tidak diberi rizki dari Allah. Bukankah ini lebih parah dari pada di atas?
Namun itulah manusia. Kadang perasaannya menyeretnya sampai membatasi sesuatu yang luas. Rizki dan keberkahan dari Allah yang tidak ada batasnya.
Mungkin kita perlu belajar untuk menyadari bahwa Allah Maha Kaya, sehingga sebanyak apapun Dia memberikan hamba-Nya, kekayaan Allah tidak akan berkurang sepeserpun.
Kita juga perlu sadar bahwa Allah Maha Pemurah. Dia bisa memberikan rahmatnya kepada siapapun yang Dia kehendaki.
Allahu a’lam